Pages

Subscribe:

Pengunjung

Entri Populer

sahabat

random Ayat Al Qur'an

Waktu Shalat

Cari di Blog Ini

translit

Rabu, 29 September 2010

Antara Wanita Yang berhijab dan Wanita yang Tidak Berhijab

data:post.id'> Bila diibaratkan, wanita yang
berhijab dengan wanita yang
tidak berhijab itu seperti dua buah
roti yang bermerek sama namun
dengan cover atau bungkus yang
berbeda. Duah buah roti sama-
sama bermerek "X" misalnya.
Roti "X" yang pertama dibiarkan
terbuka, dijual dipinggiran jalan,
yang setiap orang dapat dengan
mudah melihatnya secara
langsung, bahkan meraba atau
mencicipinya pun mudah. Untuk
roti "X" yang pertama ini, lalatpun
pasti mudah untuk hinggap.
Roti "X" yang kedua dibungkus
dan dikemas dengan plastik
bersih, rapat, indah, dan rapi.
Kemudian tempat
penjualannyapun ditempatkan di
dalam lemari kaca, yang nggak
setiap orang dapat
menyentuhnya.
Diantara kedua roti tersebut, kalau
kita disuruh memilih, tentunya
pilih roti "X" yang kedua, karena
tertutup dengan rapat dan bersih,
tentunya kita pun yakin bahwa
roti ini belum pernah dicicipi
orang lain sebelumnya. Sedangkan
roti "X" yang pertama,meragukan,
lalat saja mudah hinggap.
Itulah sebenarnya salah satu
peranan jilbab bagi para wanita
muslimah, agar lebih terjaga.
Sedangkan tujuan utamanya
tentunya tetap saja sebagai
bentuk ketaqwaan kepada
Allah swt. Kurang lebih, seperti
kedua roti yang bermerek sama
itulah islam memandang dan
memperlakukan wanita, antara
yang berjilbab dan yang tidak
menggunakan jilbab. Meskipun
pada dasarnya mereka sama,
sesama wanita atau bahkan
sesama muslimah. Namun, wanita
yang berjilbab adalah wanita yang
memiliki kedudukan lebih
terhormat dari wanita yang tidak
berjilbab.Karena, wanita berjilbab
senantiasa menyembunyikan
auratnya dari mereka yang tidak
berhak untuk melihat atau bahkan
menyentuhnya.
Jilbab dan kerudung, pada saat ini
keadaannya memang seolah
dijadikan sebagai sebuah
permasalahan yang biasa-biasa
saja. Bahkan, sampai saat ini masih
ada saja orang tua yang melarang
anaknya untuk mengenakan
jilbab, padahal mereka sendiri
mengaku sebagai keluarga muslim,
lalu kenapa aturan islam secara
tegas mereka langgar bahkan
mereka haramkan. Allah swt dan
Rasulullah saw padahal telah
secara tegas menyampaikan
masalah kewajiban menggunakan
jilbab ini kepada umat manusia,
khususnya umat muslim. Tapi
tetap saja, sampai saat ini masih
banyak wanita-wanita muslim
yang membangkang dari perintah
menggunakan jilbab ini.
Di sisi lain, ada pula yang katanya
mengenakan kerudung, namun
yang mereka maksud dengan
kerudung adalah sebatas
pembungkus kepala saja,tidak
lebih. Pembungkus kepala yang
ukurannya sempit, dengan
pakaian yang juga super sempit.
Padahal Allah telah
memerintahkan untuk
menjulurkan kerudungnya ke
dadanya.
Tapi nyatanya apa? Para
perempuan berkerudung seksi
menggunakan pakaian yang juga
seksi, bukan menjulurkan
kerudung kedadanya, tapi justru
menonjolkan bentuk dadanya. Apa
sih sebenarnya yang menghalangi
mereka untuk mengenakan
pakaian yang sesuai dengan
syariat islam? Apakah mereka
takut kalau lelaki tidak dapat
melihat bentuk tubuh mereka?
Atau mereka takut kehilangan
kesempatan untuk mengatakan
"Ini loh dada gw?" (Maaf).
Kalau tidak demikian, lalu adakah
alasan lain yang tepat untuk
membenarkan pelanggaran
mereka atas perintah berjilbab
dan berkerudung ini?
Ada sebagian orang yang
melontarkan jawabannya, "Alah!
Yang berjilbab aja banyak yang
nyolong, banyak yang nyopet,
banyak yang nipu, banyak yang
jadi rentenir...Yang penting mah
hatinya!".
Apakah perintah menutup aurat
itu datangnya dari mereka,
sehingga kita berkiblat pada
mereka?
Dan kalau memang demikian
pendapat mereka, lalu apakah
sedikit perempuan yang tidak
berjilbab yang jadi PSK, germo,
rentenir,copet, dan lain-lain?
Mereka lebih banyak.
Kenapa kita selalu mencari-cari
keburukan wanita yang berhijab
namun imamnnya belum mantap?
Kenapa kita menjadikan wanita-
wanita yang menjadikan jilbab
hanya untuk tameng kejahatan
mereka sebagai pedoman hidup
kita?
Justru,dengan adanya pihak-pihak
yang berusaha untuk
menjatuhkan citra jilbab dan
kerudung itulah, maka kita harus
bangkit dan mengharumkan nama
jilabab, bukan malah ikut
menginjak-injaknya.
Kalau kita mengatakan "Yang
penting mah hatinya!", lalu apakah
bisa dikatakan seorang pemabuk,
pembunuh,pemerkosa itu baik?
Yang penting kan hatinya, bukan
perbuatannya! Kalau sudah
demikian pendapatnya ya
rusaklah semuanya, bisa-bisa,
pembunuh juga akan dibilang
baik, karena yang penting kan
hatinya.
Satu hal Yang penting adalah
bahwa sikap, perbuatan, perilaku,
adalah cerminan dari hati
seseorang. Adapula alasan yang
mengatakan bahwa
menggunakan jilbab itu ribet,
repot,tidak bisa bergerak dengan
leluasa. Emang jilbab menghalangi
apanya?
Anda toh tidak disuruh berperang
seperti perempuan-perempuan
berjilbab pada masa dahulu yang
juga turun ke medan perang!
Anda hanya memasak,mengurus
anak, atau kuliah, atau bekerja,lalu
dimana letak merepotkannya?
Coba kita buka mata kita lebar-
lebar,di luar sana banyak sekali
wanita-wanita muslimah berjilbab
besar dan syar'i yang menjadi ibu
rumah tangga, bekerja, sekaligus
kuliah. Banyak jilbaber besar yang
aktif diorganisai-organisasi yang
membutuhkan banyak sekali
energy dan gerak fisik. Mereka
bisa dan tidak merasa
direpotkan, justru mereka
sangat menjaganya.
Kalau kita merasa bahwa dengan
berjilbab akan membuat kita sulit
untuk mendapatkan pekerjaan,
maka ingatlah bahwa Allah Maha
Kaya. Allah Yang Mengatur
rizqi.
Allah akan memberikan yang
terbaik untuk hamba-
hambaNya yang beriman dan
bertakwa.
Saudariku, marilah kita singkirkan
segala bentuk kemalasan dan
hentikan segala bentuk pencarian
alasan untuk membenarkan
penolakan anda terhadap jilbab
dan kerudung. Ingatlah, bahwa
sesungguhnya hanya Allah-lah
yang mengetahui apa yang
terbaik untuk hambaNya . Maka,
marilah kaum muslimah untuk
kembali ke jalan Allah dengan
mulai menggunkan jilbab yang
syar'i, yang sesuai dengan kaidah-
kaidah islam sebagaimana tertera
dalam beberapa keterangan
berikut ini:
"Katakanlahkepada wanita yang
beriman, 'hendaklah mereka
menahan pandangannya, dan
memelihara kemaluannya, dan
janganlah mereka menampakkan
pehiasaannyakecuali yang biasa
nampak dari pandangan. Dan
hendaklah merekamenutupkan
kain kerudung ke dadanya, dan
jangan- lah menampakkan
perhiasannya kecuali kepada
suami mereka, atau kpda ayah
mereka, atau putra-putra mereka,
atau saudara- saudara mereka,
atau putra-putra suami mereka,
atau wanita- wanita Islam, atau
budak-budak yang mereka miliki,
atau pelayan- pelayan laki-laki
yang tidak mempunyai keinginan
(terhadap kaum wanita), atau
anak-anak yang belum mengerti
tentang aurat kaum wanita. dan
janganlah mereka memukul
kakinya agar diketahui perhiasan
yang mereka sembunyikan. Dan
bertaubatlah kamu sekalian
kepada Allah hai orang-orang
yang beriman supaya kamu
beruntung". (Qs.An Nur : 31)
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-
isterimu, anak-anak perempuanmu
dan isteri-isteri orang mukmin:
"Hendaklah mereka mengulurkan
jilbabnya ke seluruh tubuh
mereka." Yang demikian itu
supaya mereka lebih mudah untuk
dikenal, karena itu mereka tidak di
ganggu. Dan Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
(Al Ahzab : 59)
Hadits Dari Khalid bin Duraik, dari
Aisyah ra Asma' binti Abu Bakar
ra, pernahberkunjung kepada
Rasulullah saw memakai pakaian
tipis. Maka Rasulullah saw
berpaling dari padanya seraya
bersabda: "Wahai Asma',
sesungguhnya wanita apabila
telah baligh, tidak benar terlihat
dari padanya kecuali ini... dan
ini...". Beliau memberi isyarat
kepada wajah dan kedua
tangannya.
Diriwayatkan dari Ummu ‘Athiah
ra, bahwa Rasulullah saw berkata :
“ Rasulullah SAW memerintahkan
kami agar keluar (menuju
lapangan) pada saat hari raya
Iedul Fitri dan Iedul Adha, baik ia
budak wanita, wanita yang
haidh,maupun yang perawan?
Adapun bagi orang-orang yang
haidh maka diperintahkan
menjauh dari tempat shalat,
namun tetap boleh menyaksikan
kebaikan dan seruan kaum
muslimin? Lalu aku berkata: Wahai
Rasulullah SAW salah seorang di
antara kami tidak memiliki jilbab?
Maka Rasulullah saw menjawab:
‘ Hendaklah saudaranya itu
meminjamkan jilbabnya.”
“Pada akhir ummatku nanti akan
muncul kaum laki-laki yang
menaiki pelana seperti layaknya
kaum laki-laki, mereka turun
kemasjid-masjid,wanita-wanita
mereka berpakaian tetapi laksana
telanjang, diatas kepala mereka
(ada sesuatu) seperti punuk unta
yang lemah gemulai. Laknatlah
mereka, karena sesungguhnya
mereka adalah wanita-wanita
yang terlaknat ”(HR. Ahmad)
“Semoga Allah merahmati wanita
Muhajirin yang pertama yang
tatkala Allah swt menurunkan
ayat: ”Dan hendaklah mereka
menutupkan kain kerudung
kedada mereka.. ” mereka lantas
merobek kain tak berjahit
(muruth) yang mereka kenakan
itu, lalu mereka berkerudung
dengannya (dalam riwayat
laindisebutkan: Lalu merekapun
merobek sarung-sarung mereka
dari pinggir kemudian mereka
berkerudung dengannya ” (HR.
Bukhari dan AbuDawud)
"Hendaklah mereka itu
mengulurkan jilbabnya ke seluruh
tubuh mereka". (Qs. Al Ahzab : 59)
"Nabi saw melaknat laki-laki yang
mengenakan pakaian wanita, dan
seorang wanita yang
mengenakan pakaian laki-laki".
(HR. Abu Dawud dan An Nasai).
"Siapa yang meniru suatu kaum,
maka ia berarti dari golongan
mereka". (HR. Ahmad)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar